Derajat Kestabilan Tegakan Karet (Havea brasiliensis) Di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur

Agus, Sumono (2014) Derajat Kestabilan Tegakan Karet (Havea brasiliensis) Di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Agrifor. ISSN 2503-4960

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (17kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau menghitung tingkat kestabilan dan persentase tajuk jenis tegakan karet (Havea brasiliensis), mengetahui hubungan kestabilan dengan tinggi dan diameter dan merekomendasikan kegiatan pengaturan jarak tanaman berdasarkan hasil perhitungan tingkat kestabilan jenis tanaman tersebut. Objek yang digunakan dalam penelitian berupa tegakan karet (Havea brasiliensis) berumur 5 tahun dengan jarak tanam 3 m x 6 m. Data primer yang diambil berupa tinggi pohon, diameter pohon dan panjang tajuk. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data atau dokumen yang ada, baik dari kepustakaan, maupun informasi yang diperoleh dari lembaga terkait dalam keperluan penelitian serta melakukan studi literatur seperti data potensi tegakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk jarak tanam 3 m x 6 m didapatkan nilai derajat kestabilan kurang dari 100 yaitu sebesar 61,24 dimana hal ini menandakan bahwa tegakan tersebut stabil, dengan nilai persen tajuk sebesar 70,28. Hal ini kemudian memperlihatkan bahwa hubungan antara tingkat kestabilan tegakan dan parameter tinggi menunjukkan hubungan yang lebih erat dengan diameternya. Hasil penelitian juga merekomendasikan bahwa untuk mendapatkan kestabilan tegakan yang lebih baik maka dianjurkan menggunakan jarak tanam 3 m x 6 m dengan tidak melupakan kegiatan penjarangan. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya pada tanaman karet dilakukan dengan jarak tanam 3 m x 6 m dengan harapan diperolehnya pertumbuhan yang seimbang antara pertumbuhan diameter dan tinggi tanam, pada tegakan karet tersebut perlu dilakukan pengamatan lanjut sehingga dapat diketahui batasan umur untuk dilakukan penjarangan pada jarak tanam yang berbeda pula, mengingat pengamatan tentang derajat kestabilan untuk tegakan jenis lain pada kawasan-kawasan lain belum banyak dilakukan, maka perlunya pengamatan lebih lanjut tentang hal ini, pada pengamatan tentang derajat kestabilan tegakan sebaiknya dilakukan pada umur setengah daur dan sebaiknya pada pengamatan selanjutnya penelitian-penelitian lebih menguasai dan memahami dalam menggunakan alat-alat yang digunakan dalam penelitian seperti clinometer sehingga penelitian benar-benar sempurna dan akurat.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Pertanian > Program_Studi_Kehutanan
Depositing User: Abstrak Agus Sumono
Date Deposited: 17 Mar 2021 01:42
Last Modified: 17 Mar 2021 05:31
URI: http://repository.untag-smd.ac.id/id/eprint/16

Actions (login required)

View Item View Item