DERAJAT KESTABILAN TEGAKAN KARET (Hevea brasiliensis) DI AREAL HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT. SYLVADUTA KECAMATAN KEMBANG JANGGUT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Dalam pemilihan tanaman perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut diantaranya tanaman yang tahan terhadap gangguan alam seperti angin dan hujan lebat. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu tanaman yang mampu bertahan terhadap gangguan alam seperti angin dan intensitas curah hujan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kestabilan tegakan karet pada areal PT. Sylvaduta Corporation, untuk mengetahui nilai persen tajuk, tinggi total dan tinggi bebas cabang dan mendapatkan hasil dari stabilitas pohon akan menentukan seberapa kuat tegakan pohon tersebut untuk menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu, objek yang digunakan pada penelitian ini berupa tegakan karet (Hevea brasiliensis) berumur 11 tahun dengan jarak tanam 3 x 6 m. Pelaksanaan penelitian dari bulan April – Juni 2023 pada plot A, E, dan G yang dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan, jumlah sample tanaman diambil sebanyak 150 tanaman yang diplih secara sengaja (purposive sampling), data primer yang diambil berupa diameter pohon, tinggi total pohon & tinggi tajuk sedangkan data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini antara lain pengukuran jarak tanam, tahun tanam atau umur tanaman diperoleh dari informasi buku Lilit Batang PT. Sylvaduta Corporation dan keadaan umum lokasi penanaman diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan jarak tanam 3 x 6 m yang menggunakan jenis klon IRR 118 dan PB 260 memiliki rata-rata diameter setinggi dada sebesar 20.9 cm, memiliki tinggi total 10.62 m, tinggi bebas cabang (TBC) 3.81 m dan tinggi tajuk 6.82 m, derajat kestabilan tegakan kurang dari 100 yaitu sebesar 51.16 % dengan persen tajuk sebesar 64.54%, dari hasil tersebut maka tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang terdapat di lokasi penelitian ini termasuk tegakan yang stabil dan memiliki ketahan terhadap angin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arif, A. (2019). Analisis yuridis pengrusakan hutan ( deforestasi ) dan degradasi hutan terhadap lingkungan. 3, 33–42.
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Peranan Hutan Sebagai Manfaat Ekonomi. Dlhk.Bantenprov, 3, 103–111. https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/2019/peranan_hutan.pdf
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). KERUSAKAN HUTAN. 21(1), 1–9. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Budiastuti Kurniasih, Siti Fatimah, D. A. P. (2008). Karakteristik Perakaran Tanaman Padi Sawah IR 64 (Oryza sativa, L) Pada Umur Bibit dan Jarak Tanam Yang Berbeda. Ilmu Pertanian, 100(1), 1612–1616.
C.L.N., S., A., K. B., & Jayadi R. (2007). Kajian Perubahan Erosi Permukaan Akibat Pembangunan Hutan Tanaman Industri Di Areal Pencadangan HTI Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat. Forum Teknik Sipil, XVII, 486–500.
Deshpande, S. (2013). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013. Journal of the American Chemical Society, 123(10), 2176–2181. https://shodhganga.inflibnet.ac.in/jspui/handle/10603/7385
Harahap, N. H. P., & Segoro, B. A. (2018). Analisis Daya Saing Komoditas Karet Alam Indonesia ke Pasar Global. TRANSBORDERS: International Relations Journal, 1(2), 130–143.
Kusumaningtyas, R., & Chofyan, I. (2012). Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih fungsi lahan hutan di wilayah kabupaten subang. Perencanaan Wilayah Dan Kota, 13(2), 1–11.
Lingkungan, R. D. A. N. (2009). Pelestarian hutan memberi manfaat bagi ekonomi rakyat dan lingkungan. 2.
Lo, Y.-H., Blanco, J. A., Welham, C., & Wang, M. (2015). Maintaining Ecosystem Function by Restoring Forest Biodiversity – Reviewing Decision-Support Tools that link Biology, Hydrology and Geochemistry. Biodiversity in Ecosystems - Linking Structure and Function. https://doi.org/10.5772/59390
Los, U. M. D. E. C. D. E. (n.d.). towards monitoring forest ecosystem integrity.
Lukito, M., Rohmatiah, A., Fakultas, D., Universitas, P., & Madiun, M. (2013). Estimasi Biomassa Dan Karbon Tanaman Jati Umur 5. 14, 1–23.
Mathematics, A. (2016). Perkebunan Karet. 1–23.
Ofoegbu, C., & Speranza, C. I. (2021). Discourses on Sustainable Forest Management and Their Integration into Climate Policies in South Africa. International Forestry Review, 23(2), 168–181. https://doi.org/10.1505/146554821832952762
Onainor, E. R. (2019). Pemanfaatan Hutan. Jurnal Kehutanan, 1, 105–112.
Permasalahan, P., & Dan, H. (n.d.). (wet matigheid van bestuur, asas legalitas, le principle de la l’egalite de’l administration). 19–65.
Picchio, R., Tavankar, F., Latterini, F., Jourgholami, M., Marian, B. K., & Venanzi, R. (2020). Influence of different thinning treatments on stand resistance to snow and wind in loblolly pine (Pinus taeda l.) coastal plantations of northern iran. Forests, 11(10), 1–14. https://doi.org/10.3390/f11101034
Puspitojati, T. (2011). Persoalan Definisi Hutan Dan Hasil Hutan Dalam Hubungannya Dengan Pengembangan Hhbk Melalui Hutan Tanaman. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 8(3), 210–227. https://doi.org/10.20886/jakk.2011.8.3.210-227
Rahman, T., Jumani, & Emawati, H. (2018). Riap dan kestabilan tegakan tanaman sengon ( Albiziafalcataria ) di Kelurahan Lempake Kota Samarinda. Jurnal AGRIFOR, 17(2), 385–394.
Riko masda putra. (2018). Fakultas pertanian universitas lampung bandar lampung 2018. 6050, 2014.
Shell, A. (2016). Universitas Muhammadiyah Malang. Deskripsi Dan Fungsi Hutan, 1–23.
Soeharto. (1967). Presiden Republik Indonesia-2. Ii.
Sumono, A., Ismail, & Emawati, H. (2016). DERAJAT KESTABILAN TEGAKAN KARET (Havea brasiliensis) DI KELURAHAN MARGOMULYO KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Agrifor, XV(2), 147–154. http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/AG/article/view/2071%0Ahttp://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/AG/article/download/2071/2073
Tropika, H. (2022). Jurnal. 17(148), 95–103.
Ulfah, D., Thamrin, G. A. R., Try, &, & Natanael, W. (2015). The Effect of Tapping Time and Age of Rubber Production Plant Sap. Hutan Tropis, 3(3), 247–252.
Wahyuni, E. S., Prambudi, D. A., & Roby. (2019). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Daun Dan Batang Pada Tanaman Karet Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis WEB. Buletin Poltanesa, 20(1), 20–25. https://doi.org/10.51967/tanesa.v20i1.314
Zaini, A., Juraemi, Rusdiansyah, & Saleh, M. (2017). Pengembangan Karet (Studi Kasus di Kutai Timur). Mulawarman University Press, 1–187.
Zerizghy, M. G., Vieux, B. B. E., Tilahun, A., Taye, M., Zewdu, F., Ayalew, D., Stanton, G. P., Sime, C. H., Demissie, T. A., Tufa, F. G., Plug-ins, A. D., Parmenter, B., Melcher, J., Kidane, D., Alemu, B., Gisladottir, G., Stocking, M., Bazie Fentie, M., Frankenberger, J. R., … Prof. T I. (2009). payung hukum HTI Karet. American Journal of Research Communication, 5(August), 12–42. http://downloads.esri.com/archydro/archydro/Doc/Overview of Arc Hydro terrain preprocessing workflows.pdf%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2017.11.003%0Ahttp://sites.tufts.edu/gis/files/2013/11/Watershed-and-Drainage-Delineation-by-Pour-Point.pdf%0Awww
Zhou, Yang, & Wang. (2020). KARET. Syarat Tumbuh Karet Beserta Pemupukannya, 21(1), 1–9.
DOI: https://doi.org/10.31293/jakt.v3i2.8557
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika
JAKT ISSN ONLINE April 2023 : 2986-3503
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.132